Dalam
penyelenggaraan Sistem Pendidikan Jarak Jauh (SPJJ), penggunaan media
tampaknya telah menjadi keharusan. Dapat dikatakan bahwa sebagian
besar bahan ajar pada SPJJ disampaikan melalui berbagai jenis media, baik cetak
maupun non cetak. Sepanjnag sejarah penyelenggaraan pendidikan jarak
jauh, media telah digunakan sebagai sarana penyampai materi ajar.
Adanya keterpisahan antara pengajar dengan peserta didik , maka
diperlukan media sebagai sarana komunikasi yang menjembatani
antara pengajar dengan peserta didik. Kehadiran media inilah yang menjadi
salah satu ciri kesamaan diantara institusi penyelenggara SPJJ di semua tempat.
Sementara yang membedakan institusi yang satu dengan yang lain adalah pilihan
jenis media yang digunakannya. Variasi penggunaan media antar institusi
penyelenggara PJJ sangat beragam mengingat banyaknya jenis media yang bisa
dimanfaatkan mulai media yang sederhana sampai yang canggih. Berikut akan
dibahas secara sekilas beberapa jenis media pembelajaran yang sering digunakan
dalam sistem pendidikan jarak jauhm (PJJ).
a.
Media
Cetak
Di antara begitu banyak media baru
dan canggih, ternyata media cetak masih menduduki tempat pertama dalam
pendidikan jarak jauh. Bahan ajar cetak dapat berwujud dalam berbagai bentuk,
seperti: buku materi pokok, buku ketiga, buku panduan belajar, pamflet, brosur,
peta, chart. Bentuk cetakan ini tidak hanya berupa tulisan, tetapi
dapat juga menampilkan gambar-gambar, foto, grafik, tabel, dll. Dari sekian
banyak jenis media cetak tersebut, modul merupakan bahan ajar cetak utama yang
digunakan dalam pendidikan terbuka dan jarak jauh. Modul telah dirancang dan
dikembangkan sedemikian rupa sehingga memungkinkan peserta didik dapat belajar
dengan sekecil mungkin mendapat bantuan dari guru/tutor.
Keunggulan Media Cetak untuk PJJ
Media cetak memiliki keunggulan
sebagai berikut:
§ Mampu menyampaikan berbagai informasi yang berkaitan dengan
fakta maupun konsep abstrak yang bersifat pengetahuan, ketrampilan ataupun
sikap.
§ Dapat digunakan kapan saja (pagi hari, siang hari, malam
hari) dan dimana saja (seperti di rumah, di kendaraan umum, terminal atau
tempat lain yang memungkinkan).
§ Penggunaannya mudah, tidak bergantung kepada peralatan lain.
Kemasan media cetak umumnya ringan dan kecil memungkinkan peserta didik dengan
mudah membawanya ke mana saja mereka pergi.
§ Selain bentuk fisiknya mudah dibawa, penataan atau teknik
penyajian materinya pun mudah dipelajari. Misalnya, teknik penyajian sepeti
penulisan indek, daftar isi, penggunaan halaman, bab-bab, judul maupun
subjudul.
Pemanfaatan
Media Cetak dalam Pendidikan Jarak Jauh
Media cetak, khususnya modul
merupakan media utama yang digunakan dalam pendidikan jarak jauh. Beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam pemanfaatan media cetak untuk pendidikan jarak
jauh antara lain adalah sebagai beirkut:
§
Pastikan bahwa semua modul dan atau
media cetak lain seperti foster, lembar kerja dan lain-lain yang dibutuhkan
untuk semua mata ajar telah dirancang dan diproduksi sesuai dengan prinsip
pengembangan bahan belajar mandiri.
§
Pastikan bahwa modul-modul yang
dibutuhkan tersebut didistribusikan dengan baik kepada seluruh tutor dan
peserta didik sesuai dengan mata ajar yang diambilnya.
§
Pastikan para tutor telah memahami
semua modul sesuai dengan mata ajar yang dibinanya untuk memudahkan memberikan
bantuan konsultasi kepada peserta didiknya.
§
Beri kesempatan kepada peserta didik
untuk mengukur keberhasilan belajarnya (ujian) secara fleksibel sesuai dengan
kecepatan belajarnya masing-masing.
§
Pastikan peserta didik memperoleh
umpan balik sesegera mungkin.
b.
Media Massa/Siar/Tayang
Pemanfaatan media massa dalam SPJJ
seperti siaran radio dan siaran televisi merupakan sebuah alternatif
penyampaian bahan ajar yang cukup efektif larena bersifat terbuka dan berdaya
jangkau luas. Penggunaan media massa sebagai alat pendidikan tidak saja
menguntungkan peserta didik yang terdaftar dalam institusi pendidikan jarak
jauh, tetapi masyarakat umum yang tertarik untuk memperluas wawasan
pengetahuannya dapat pula mengikuti program yang ditayangkan atau
disiarkan.
1).
Siaran Radio
Hampir semua orang telah mengenal radio
sebagai sebuah alat yang mampu menyampaikan berbagai informasi , melantunkan
musik dan lagu, tetapi tidak semua orang mengetahui bahwa program radio
disiarkan melalui gelombang elektromagnetik. Gelombang-gelombang ini
diumpamankan sebagai jalan raya (highways) yang tidak terlihat serta mepunyai
kelebaran yang bervariasi. Jalan raya ini diindentifikasikan sebagai frekuensi
AM maupun FM yang mengacu siaran peraturan dan persetujuan internasional. Daya
pancar siaran radio sangat bergantung kepada kekuatan transmitter serta
frekuensi yang digunakan. Dengan kekuatan tertentu, transmitter mampu
memacarkan siaran pada lokasi tertentu. Sementara untuk dapat menebus daerah
lain yang berada di uar daerah pancarnya, diperlukan stasiun relay. Sistem
Relay mampu menghubungkan satu transmitter dengan stasiun lainnya sehingga
mempeluas daerah jangkauan daerah siaran.
Walaupun mampu memperluas jangkauaan
daerah siaran, penggunaan sistem relay ini tidak dapat menjangkau daerah daerah
tertentu yang dikenal dengan istilah blank spot area. Dengan kemajuan teknologi
yang pesat, keterbatasan ini dapat diatasi dengan penyiaran radio melalui
satelit siaran langsung (Radio-SSL). Secara teknis, siaran radio melalui SSL
akan diterima dengan baik karena tidak mengalami pengurangan mutu seperti yang
pada umumnya dialami bila menggunakan stasiun relay. Satu satunya kendala dari
penggunaan siaran radio-SSL ini terletak pada pengadaan alat penerima khusus
yang harganya tidak murah. Selain karakteristik teknik seperti yang telah
dijelaskan, media radio juga memiliki karakteristik lain, baik dari segi
keunggulan maupun keterbatasannya.
Keunggulan:
- Dibandingkan dengan media komunikasi massa lain misalnya
televisi, biaya penyelenggaraan media radio jauh lebih murah dengan
kemampuan jangkauan daerah yang sama luasnya.
- Keunggulan lain dari media dengar ini adalah
kemampuannya untuk menstimulasi imajinasi pendengae dan cukup fleksibel dalam
menyajikan informasi dalam berbagai bentuk sajian seperti dramatisasi,
diskusi, ceramah atau dialog. Kemampuan ini tentunya sangat berperan dalam
penyelenggaraan SPJJ.
Keterbatasan :
- Keterbatasan utama media radio terletak pada karakteristik
media ini yang dikenal sebagai media seklali dengar, artinya bila pendengar
tidak mendengar atau tidak mengerti informasi yang disajikan, maka informasi
tersebut tidak dapat didengar lang kecuali melalui siaran ulangan.
- Keterbatasan lain dalam pemanfaatan media radio pada SPJJ
adalah masalah jadwal siaran atau rekaman program bagi para pengajar.
Umumnya para pengajar sulit mengikuti jadwal ketat yang diberikan
oleh stasiun siaran atau studio rekaman.
- Interaktivitas yang sangat dibutuhkan dalam
kegiatan tutorial pada SPJJ juga merupakan keterbatasan dari media radio.
Tingkat interaktivitas media radio sangat rendah karena pada dasarnya
media radio merupakan media komunikasi satu arah. Perkembangan teknologi telah
memungkinkan adanya interaksi dalam tingkat tertentu dengan menggunakan
telepon. Hal ini memberikan warna baru dalam penyelenggaraan siaran langsung
yang bersifat interaktif dapat dilakukan, beberapa penyelanggara SPJJ
mengalami kendala, seperti mahalnya biaya penggunaan telpon
dan sulitnya mengatur siaran langsung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar